Si Dada Emas
Pada
zaman dahulu kala. Hiduplah seorang Raja yang sangat arif dan seorang
permaisuri yang begitu baik hati. Mereka berdua hidup sudah cukup lama.
Akan tetapi, Sang permaisuri belum juga hamil. Raja begitu sedih
lantaran tidak memiliki seorang anak, dan Raja sangat bingung. Jika ia
tidak memiliki anak. Lalu, siapa yang akan meneruskan tahta kerajaan.
Mereka berdua begitu kesepian.
Suatu
hari, Raja memanggil dan mengumpulkan seluruh pengawalnya. Setelah
semua pengawal berkumpul, Raja memerintahkan pengawalnya untuk pergi ke
kolong rumah penduduk untuk mendengarkan, jika ada salah satu warga yang
berkata.
"Seandainya, saya di peristri oleh Raja. Saya akan cepat hamil dan memberikannya seorang anak untuk meneruskan tahta kerajaan."
Mendengar
perintah dari sang Raja. Semua pengawal istana pun langsung berangkat
dan menyebar menuju kolong rumah penduduk. Akan tetapi, hujan turun
begitu deras. Salah satu dari sekian banyaknya pengawal kerajaan. Ada
satu pengawal yang berteduh di kolong rumah penduduk gadis miskin. Ia
pun mendengar gadis tersebut berbicara sendiri.
"Seandainya,
saya menjadi istri Raja. Saya akan melahirkan tiga anak yang berdada
emas. seorang anak perempuan yang begitu cantik dan dua anak laki-laki
yang tampan dan juga gagah." ujar gadis miskin tersebut.
Perkataan
gadis miskin itu, terdengar oleh pengawal Raja. Setelah hujan cukup
reda, pengawal pun segera kembali ke istana untuk melaporkan apa yang di
dengarnya kepada sang Raja. Mendengar laporan dari pengawalnya
tersebut. Raja memanggil gadis miskin itu untuk datang ke istana. karena
Raja sangat ingin memiliki keturunan. Akhirnya, gadis miskin itu
dinikahi oleh Raja dan menjadi istri keduanya.
Tidak
lama usai menikah, istri kedua Raja akhirnya hamil. Ia pun sangat ingin
makan daging seekor Rusa. Sang Raja pun menuruti semua keinginannya.
Bahkan untuk mencari daging Rusa. Raja pun langsung berburu ke hutan di
temani beberapa pengawalnya. Melihat kasih sayang Raja yang sangat luar
biasa kepada istri keduanya. Permaisuri mulai cemburu. ia merasa tidak
lagi di perhatikan oleh suaminya.
Pada
saat Raja pergi untuk berburu. Tiba-tiba, istri keduanya melahirkan
tiga orang anak yang berdada emas. Satu anak perempuan yang sangat
cantik dan dua orang anak laki-laki yang tampan. Ternyata, apa yang
dikatakan gadis miskin sebelum ia menikah dengan Raja menjadi kenyataan.
Pada
saat melahirkan istri kedua Raja harus menutup mata dan telinganya. Hal
tersebut adalah peraturan dari kerjaan. ia begitu sedih karena tidak
bisa melihat dan mendengar tangisan anaknya. Serta tidak bisa
mengenalinya.
Pada
saat yang bersamaan, Seekor Anjing pun beranak tiga ekor, satu betina
dan dua jantan. Ketiga anak Anjing itu dibawa ke istana dan di tukarkan
dengan ketiga anak dari istri kedua Raja. Sementara, ketiga anak gadis
miskin itu di bawa ke tempat yang sangat jauh dari istana. dan istri
kedua yang baru saja melahirkan tadi di bawa ke kolong istana yang
tempatnya di bawah jamban dalam keadaan terikat.
Akhirnya,
Raja kembali ke istana dan membawa daging Rusa. Ia sangat senang
mendengar istri keduanya sudah melahirkan anaknya. Ia pun di persilahkan
masuk untuk melihat anak-anaknya tersebut. Namun, apa yang Raja lihat?
Ia melihat ada tiga ekor bayi Anjing. Melihat hal tersebut membuat Raja
sangat marah.
Sementara,
ketiga anak sang Raja di temukan dan di asuh oleh seorang nenek tua.
Dengan berjalannya waktu, mereka pun beranjak dewasa. Mereka sama sekali
tidak tahu bahwa mereka itu sebenarnya adalah anak dari seorang Raja.
Sementara, sang ibu masih dalam keadaan di ikat.
Pada
suatu hari, Raja mengadakan sebuah pesta yang sangat meriah. Ia pun
mengadakan banyak sekali hiburan. Salah satunya adalah menyambung Ayam.
Mendengar kabar tersebut, Nenek tua pun menyuruh mereka untuk ikut
menyambung Ayam.
"Hai cucuku, ikutlah menyambung Ayam yang di selenggarakan di Istana," ucap sang Nenek.
"Menyambung
Ayam? Bagaimana kami dapat ikut untuk menyambung ayam dan pergi ke
istana, sementara kami tidak punya Ayam Nek." kata salah satu cucunya.
"Nanti nenek akan memberikan kalian Ayam, agar dapat ikut menyambung Ayam tersebut." jawab nenek tersenyum.
Tidak
lama kemudian, sang Nenek menyulap seekor Kucing menjadi seekor Ayam
jantan. Mereka pun segera pergi menuju istana dengan sangat senang
karena mempunyai Ayam jantang yang gagah.
Setelah melakukan perjalanan jauh. Akhirnya, mereka tiba di istana. Mereka pun bertemu dengan sang Raja.
"Apa yang kalian lakukan disini? Apakah kalian berminat untuk mengikuti menyambung Ayam?" tanya raja
"Kami
sudah datang ke sini dan membawa ayam. Tentu saja kami berminat untuk
ikut menyambung ayam Tuan." Jawab salah satu anak berdada emas.
Akhirnya,
pertandingan pun di mulai. Ayam milik sang Raja dengan Ayam milik sang
anak berdada emas mulai bertarung. Ayam jantang sang Raja terpental
sangat jauh oleh Ayam sang anak. Akhirnya, mereka memenangkan
pertandingan dan membawa pulang sekantong emas.
Melihat
ketiga anak yang berdada emas tersebut, Permasuri merasa ketakutan.
Sementara, Raja sangat penasaran karena kekalahannya oleh ketiga anak
remaja. Sebelum mereka pulang, Raja berkata untuk datang ke kerjaan ke
esokkan harinya untuk menyambung Ayam lagi.
Setibanya
mereka di rumah. mereka menceritakan tentang permainannya kepada sang
nenek. Dan menceritakan permintaan Raja agar mereka datang ke esokkan
harinya.
"Apakah kalian mau menyambung ayam lagi?" tanya nenek.
"Iya
Nek, kami ingin pergi untuk menyambung ayam lagi. Jika menang
mendapatkan emas yang banyak untuk kami bawa pulang." Jawab anak
perempuan berdada emas.
Keesokan harinya, mereka bertiga berpamitan untuk pergi ke istana. Namun, sebelum mereka berangkat sang nenek berpesan.
"Jika
nanti kalian menang dalam pertandingan menyambung ayam. Jangan meminta
emas. Tetapi, mintalah wanita yang sedang diikat di bawah kolong istana
yang tepatnya di dekat jamban untuk di bebaskan. Karena wanita itu
adalah ibumu." Pesan sang nenek.
Setelah
mendengar apa yang dikatakan sang nenek, ketiga cucunya sangat
terkejut. Maka, mereka bertiga berusaha untuk menang dan membebaskan
ibunya yang sedang diikat di bawah kolong jamban.
Mereka
pun bergegas dengan penuh semangat. Setibanya di istana. Sambung ayam
pun di mulai, dalam jangka waktu yang sangat singkat. Ayam milik Raja
berlumuran darah dan mati. Melihat ayamnya kalah, Raja sangat malu. Ia
pun memberikan hadiah berupa emas yang cukup banyak.
"Kemenangan
kali ini kami tidak mengharapkan hadiah uang dan emas. tetapi, kami
meminta agar di bebaskan wanita yang diikat di kolong bawah jamban itu
segera." jawab sang anak berdada emas.
"Apa yang kalian inginkan dari wanita penipu seperti itu?" tanya Raja.
"Wanita yang di ikat itu, adalah ibu jami." Jawab di dada emas.
Raja
sangat terkejut mendengar ucapan anak-anak tersebut. tidak lama
kemudian, muncullah sang nenek dan seekor burung Nuri sahabat dari
ketiga anak berdada emas. burung nuri menceritakan tentang beberapa
tahun yang lalu saat istri kedua Raja melahirkan.
Burung
nuri terus bercerita. Namun, permaisuri menyuruhnya berhenti untuk
menceritakan kepada Raja. Ia merasa sangat takut kejahatannya
terbongkar. Tetapi, Raja menyuruh untuk meneruskan ceritanya.
Setelah
burung nuri menceritakan semuanya. Raja tiba-tiba menangis. Karena
selama ini ia sudah di bohongi oleh permaisurinya sendiri. Ia merasa
sangat bersalah karena membiarkan istri keduanya yang tidak bersalah
harus menerima hukuman. Ia pun segera membebaskan serta di mandikan
dengan sangat bersih. Ia segera menemui ketiga anaknya dan langsung
memeluknya dengan sangat erat. Karena selama ini mereka belum pernah
bertemu. Ia pun meminta maaf kepada sang istri dan memeluknya sambil
menangis.
Raja
pun mengetahui yang sebenarnya. Ia pun segera memerintahkan kepada para
pengawalnya untuk menangkap dan membawa permaisuri diikat dan ditaruh
di bawah kolong jamban. Karena akibat permaisuri yang sudah berperilaku
jahat.
Pesan moral pada "Dongeng Si Dada Emas" ini adalah perlakuan buruk yang dilakukan seseorang akan membuahkan keburukan baginya dimasa yang akan datang. Sebaliknya kebaikan meskipun terlihat berat dan sulit akan mendatangkan kebahagiaan dimasa yang akan datang.
Komentar
Posting Komentar